My World of Animals: Extreme #2
- myworldofanimals
- Jul 21, 2016
- 2 min read
Untuk hewan kedua ini, aku akan menceritakan tentang sesuatu yang lebih dekat ke rumah. Dari ini, aku akan menunjukkan bahwa hewan-hewan Indonesia masih punya harapan untuk diselamatkan. Pernah lihat badak Taman Safari? Badak-badak di Taman Safari; dan semua kebun binatang di Indonesia, adalah badak putih yang berasal dari Afrika. Indonesia memiliki dua jenis badak, dan hari ini fokusku adalah di Badak Sumatera.
Badak Sumatera adalah satu-satunya jenis badak yang memiliki rambut di badanya. Ini memang sangat sulit digambarkan, tapi ya benar gitu. Mereka adalah hewan-hewan yang sangat imut dan fuzzy – sifat yang enggak ‘badak’ banget. Ukuran mereka tidak sebesar badak-badak yang berasal dari Afrika. Mereka ditemukan di Pulau Sumatera, dan kemarin ada beberapa ekor badak yang ditemukan di Kalimantan.
Waktu aku mendengar berita bahwa ada populasi baru Badak Sumatera di Kalimantan. Aku sangat riang. Kenapa? Karena Badak Sumatera adalah salah satu mamalia yang paling rentan terhadap kepunahan di dunia. Hanya ada tiga fasilitas di dunia yang terkualifiasi untuk membiakkan dan menjaga badak-badak ini, dan semuanya diluar Asia. Menariknya, semua Badak Sumatera di dunia memiliki nama Indonesia. Ada yang namanya Harapan, Erni, Subur, dsb.
Aku akan mengisahkan seekor badak bernama Andalas. Nama ini diambil dari istilah kunonya Pulau Sumatra. Andalas lahir pada tanggal 13 Septembar 2001 di Kebun Binatang Cincinnati – ini adalah kelahiran pertama seekor Badak Sumatera didalam kebun binatang dalam 112 tahun terakhir. Pada ulang tahun keduanya, Si Andalas dipindahkan ke Kebun Binatang Los Angeles karena ibunya, Erni, hamil lagi. Di Los Angeles, dia tumbuh dengan sangat baik – mencapai berat 728 kilogram. Pada ulang tahunnya yang kelima, Andalas pulang ke tanah airnya. Dia datang di Jakarta tanggal 19 Februari 2007 dan kedatanganya disambut dengan sangat meriah. Hampir semua bentuk media menceritakan kembalinya anak (badak?) bangsa Indonesia yang berbulu ini. Sekarang, Andalas tinggal di sebuah fasilitas riset badak di Sumatera. Disini, dia memiliki seekor anak yang dinamai Andatu.
Sekarang, tidak ada bonbin dimanapun yang menampilkan badak langka ini karena semuanya sudah dikirim di Indonesia untuk berkembang biak.
Salam hewan!

Comments