Interaksi Hewan dan Alamnya
- myworldofanimals
- Jul 5, 2016
- 2 min read
Selama kita hidup, kita tidak akan bisa melepaskan ketergantungan pada makhluk hidup lain, baik manusia, maupun binatang. Di pelajaran IPS-ku, kebetulan aku lagi mempelajari lingkungan sungai dan salah satu poin yang benar-benar ditekankan adalah konsep keterkaitan didalam lingkungan hidup. Didalam konteks pelajaran IPS-ku, contoh keterkaitkan di lingkungan sungai bisa jadi dampak pembuangan limbah kepada kualitas air yang ada.
Tapi karena aku anak zoologi, aku mulai berpikir. Waktu itu hari Sabtu yang cerah, dan aku lagi asyik menonton channel hewan di ruang tamu. Lalu aku mulai ingat soal pelajaran IPS, dan aku mulai menyadari sesuatu – sesuatu yang semua zoologis harus tahu dari hati. Untuk mempelajari sejenis hewan, kita harus bisa melihat bagaiman interaksinya pada alam sekitarnya membentuk hewan itu, dan bagaimana hewan itu membentuk alam sekitarnya. Walau ini mungkin lebih menuju ke ilmu ekologi, kita nggak akan bisa benar-benar mengapresiasi hewan tanpa melihat lingkungannya.
Ada beberapa contoh yang aku ingin berikan disini. Coba misalnya kita ambil harimau. Harimau berinteraksi dengan banyak spesies hewan lain di lingkungannya. Misalnya, sumber makanan utama harimau adalah hewan berkuku seperti babi hutan dan rusa. Supaya mereka bisa berburu dengan lebih baik, mereka beradaptasi untuk memiliki gigi dan cakar panjang, dan juga loreng–loreng untuk bersembunyi didalam hutan. Kenapa loreng-loreng? Karena loreng hitam itu sangat mirip dengan alang-alang tinggi, apalagi kalau si harimau ini berada disekitar rumput tinggi. Perilaku mereka juga dibentuk oleh alam mereka. Untuk berburu didalam hutan rimba, mereka harus mengendap, tapi kalau dipikir, endapan harimau masih kalah dengan endapan singa karena alasan yang sangat logis – harimau tinggal di hutan lebat dan pohon-pohon yang rimbun membantu untuk memudarkan bentuk tubih harimau; sementara singa harus berburu di dareah terbuka dan hanya bisa bersembunyi di rumput tinggi atau dibelakang batu.
Contoh kedua adalah berang-berang. Berang-berang adalah spesies yang dalam banyak cara, mengukir lingkungan hidupnya. Waktu aku melakukan sedikit riset untuk buku keduaku, aku menemukan bahwa berang-berang adalah salah satu spesies kunci disekitar Amerika Utara. Spesies kunci adalah spesies yang memiliki dampak yang sentral ke lingkungannya dan makhluk lain di lingkungan tersebut. Seringkali, keberadaan spesies kunci adalah sebuah indikator untuk melihat kondisi lingkungan. Harimau adalah spesies kunci – mereka membantu merendahkan jumlah hewan pemakan rumut agar tanah tetap bisa menumbukan rumput. Berang-berang berperan besar dalam pengendalian lingkungan mereka karena mereka membuat bendungan dan lodge, atau sarang berang-berang. Hewan memiliki kebiasaan untuk tinggal di tempat yang dekat dengan sumber air yang baik – dan biasanya jika ada berang-berang, sumber airnya masih cukup banyak untuk dibagikan ke hewan lain. Berang-berang juga memberi tempat tinggal bagi hewan air lainnya dengan membangun sarangnya.
Menurutku, individualisme kita harus kita kurangi jika kita tetap mau hidup di bumi kita. Kita harus menerima bahwa kita hanya satu komponen kecil dari roda kehidupan. Dan aku jamin – hubungan diantara sejenis hewan dan alamnya pasti bisa kutemukan!
Commentaires